PAKET WISATA BATAM & LONDON
Kamis, 21 Maret 2019
BROSUR PAKET WISATA BATAM & LONDON
Written by
GIRI RODI RUSTANDI MAKALALAG
20.05
Category :
TRAVELING
Rabu, 13 Februari 2019
PAKET WISATA KE INGGRIS & BATAM
Written by
GIRI RODI RUSTANDI MAKALALAG
18.29
TOUR PACKAGE LONDON - MANCHESTER 4D/3N
PRICE : Rp. 25.000.00/Pax
Talking about this city is endless, besides being famous for cities with high living costs, London is also known as one of the cities in the world that is very concerned about its old building area. If you vacation in London, you can see firsthand how the citizens and the city of London really pay attention to every detail of the old buildings that were built from tens to hundreds of years ago. From starting the train station, office areas, to shopping centers all neatly arranged. For those of you who really like the old town, then traveling to London is definitely a paradise for you. But what tourist attractions can you visit when you are on a libura tour to London? Here we tell tourist attractions in the UK.
Day1:Jakarta–London 2100 Gather at Soekarno Hatta Airport
Day2:London–Manchester(LD) 0015DeparturetoLondon 1140ArrivalinLondon 1230AirportPickup 1330Lunch 1430London–ManchesterTrip 1900Dinner 1930 Hotel Check-In (Manchester)
Day3:Manchester(BLD)
0630Breakfast&HotelCheckOut
0800 Manchester City Tour: Old Trafford MU Stadium Tour, Manchester Town Hall, Trafford Center, Manchester City (Photo Stop)
1200Lunch
1300Manchester–LondonTrip
1800Dinner
1930 Hotel Check-In (London)
0630Breakfast&HotelCheckOut
0800 Manchester City Tour: Old Trafford MU Stadium Tour, Manchester Town Hall, Trafford Center, Manchester City (Photo Stop)
1200Lunch
1300Manchester–LondonTrip
1800Dinner
1930 Hotel Check-In (London)
Day4:London(BLD)
0630Breakfast&HotelCheckOut
0800 London City Tour Trafalgar, Tower Bridge, Square Buckingham Palace
1300Lunch
1400 London City Tour Westminster Abbey, Big Ben, Parliament
0630Breakfast&HotelCheckOut
0800 London City Tour Trafalgar, Tower Bridge, Square Buckingham Palace
1300Lunch
1400 London City Tour Westminster Abbey, Big Ben, Parliament
Square, London Eye, –
photostops walking (no entrance)
1800Dinner
1930 Hotel Drop Off
1800Dinner
1930 Hotel Drop Off
Day5:London–Indonesia
0500 Hotel Check Out
0500 Hotel Check Out
0600 Airport Drop Off
0900 Flight to
Indonesia
1955 Ariival Jakarta
Package Prices Include: 1. Flight tickets using Etihad Airways / equivalent include airport tax, fuel surcharge and 30kg baggage allowance. 2. Hotels / Accommodation including tax, surcharge, tourism dirhams, and breakfast 3. Indonesian-language tour leader 4. Professional English Tour Guide 5. Entrance Fees and Halal Meals according to the program 6. A / C vehicles including driver, parking and toll road charges
Price
Not Included: 1. Personal Expenditures (airport porters, telephones, laundry,
mini-bars, in-room service, and all that is not mentioned in including
including the price. 2. Health / Life Insurance 3. Additional Options 4. UAE
and UK Tourist Visa (IDR 3.5 million / pax) 5. Tipping Tour Guide and Driver
IDR 1.2 million / pax.
PAKET TOUR BATAM 3H/2M
Price :Rp. 1.880.000
Kota Batam adalah sebuah kota terbesar
di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Wilayah Kota Batam terdiri dari Pulau Batam, Pulau Rempang dan Pulau
Galang dan pulau-pulau kecil
lainnya di kawasan Sela Singapura dan Selat
Malaka. Pulau Batam, Rempang, dan Galang terkoneksi oleh Jembatan Barelang. Menurut Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batam per 2015, jumlah penduduk Batam
mencapai 1.037.187 jiwa.
Batam merupakan salah
satu kota dengan letak yang sangat strategis. Selain berada di jalur pelayaran
internasional, kota ini memiliki jarak yang sangat dekat dan berbatasan
langsung dengan Singapura dan Malaysia.
Sebagai kota terencana, Batam
merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Ketika
dibangun pada tahun 1970-an oleh Otorita Batam (saat ini bernama BP Batam), kota ini hanya
dihuni sekitar 6.000 penduduk dan dalam tempo 40 tahun penduduk Batam bertumbuh
hingga 158 kali lipat.
Hari 1 Hang Nadim Airport - Batam City
Tour ( Makan Siang,Makan Malam )
1.
Tiba di Bandara Hang Nadim,
2.
Barelang tour, Mengunjungi Jembatan
Barelang dan Melintasi Kawasan Indutri Muka Kuning
3.
Makan Siang di Lokal Restorant Halal
4.
Mengunjungi Masjid Agung Batam, Poto Stop
di Welcome To Batam
5.
Menuju kawasan Nagoya untuk berbelanja di
Kawasan Nagoya Lama dan Lucky Plaza (pusathandphone)
6.
Makan Malam di Lokal Restorant Halal
7.
Check in hotel
Hari 2 Batam Shoping Tour ( Makan
Pagi,Makan Siang,Makan Malam )
1.
Makan Pagi di Hotel
2.
Mengunjungi Camp Vietnam
3.
Kebun Buah Naga
4.
Makan Siang di Lokal Restorant Halal
5.
Shoping Tour di Nagoya Centre ,Shoping
Tour di Nagoya Hill Mall ( Mall terbesar di Batam )
6.
Makan Malam di Lokal Restorant Halal
7.
Transfer kembali ke Hotel
Hari 3 Hotel Batam – Hang Nadim
Airport ( Makan Pagi )
1.
Makan Pagi di hotel
2.
Acara bebas Sampai waktu Check out. Transfer
ke Hang Nadim Airport
Biaya Termasuk :
1.
Akomodasi Sesuai pilihan
2.
Tour, Transfer & Makan sesuai itinerary
3.
Mineral Water
01 Btol / Pax / Day
4.
Tour Guide atau Driver cum Guide
5.
Untuk
Peserta 2 – 3 Orang Tidak ada Makan Siang & Makan Malam
Biaya Belum Termasuk :
1.
Tiket
Penerbangan
2.
Pengeluaran pribadi (Laundry, Minibar, Porter)
Category :
Rabu, 06 Februari 2019
SEJARAH KOTAMOBAGU SULAWESI UTARA
Written by
GIRI RODI RUSTANDI MAKALALAG
19.09
ABOUT
KOTAMOBAGU
Kota
Kotamobagu adalah salah satu kota di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.
Kota ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2007 pada tanggal 2
Januari 2007. Jumlah penduduk dari hasil registrasi pada tahun 2012, yaitu
sebesar 108.794 yang terdiri dari penduduk laki-laki 55.415 dan penduduk
perempuan 53.379 jiwa. Sumber pendapatan utama kota ini adalah padi dan jagung.
PDRB Kota Kotamobagu atas dasar harga konstan 2000=100 pada tahun 2011adalah
sebesar Rp. 506,39,- Milliar.
Kota Kotamobagu merupakan hasil pemekaran dari
Kabupaten Bolaang Mongondow yang bertujuan untuk memajukan daerah, membangun
kesejahteraan rakyat, memudahkan pelayanan, dan memobilisasi pembangunan bagi
terciptanya kesejahteraan serta kemakmuran rakyat totabuan. Desa Bolaang
terletak di tepi pantai utara yang pada abad 17 sampai akhir abad 19menjadi
tempat kedudukan istana raja, sedangkan desa Mongondow terletak sekitar 2 km
selatan Kotamobagu. Nama Bolaang berasal dari kata "bolango" atau
"balangon" yang berarti laut. Bolaang atau golaang dapat pula berarti
menjadi terang atau terbuka dan tidak gelap, sedangkan Mongondow dari kata
‘momondow’ yang berarti berseru tanda kemenangan.
Penduduk asli wilayah Bolaang Mongondow
berasal dari keturunan Gumalangit dan Tendeduata serta Tumotoibokol dan
Tumotoibokat, yang awalnya tinggal di gunung Komasaan (Bintauna). Pada abad ke
8-9, mereka menyebar ke timur di tudu in Lombagin, Buntalo, Pondoli',
Ginolantungan sampai ke pedalaman tudu in Passi, tudu in Lolayan, tudu in Sia',
tudu in Bumbungon, Mahag, Siniow dan lain-lain.
Setiap kelompok keluarga dari satu
keturunan dipimpin oleh seorang Bogani (laki-laki atau perempuan) yang dipilih
dari anggota kelompok dengan persyaratan : memiliki kemampuan fisik (kuat),
berani, bijaksana, cerdas, serta mempunyai tanggung jawab terhadap
kesejahteraan kelompok dan keselamatan dari gangguan musuh. Mokodoludut adalah
punu’ Molantud yang diangkat berdasarkan kesepakatan seluruh bogani.
Mokodoludut tercatat sebagai raja (datu yang pertama). Sejak Tompunu’on pertama
sampai ketujuh, keadaan masyarakat semakin maju dengan adanya pengaruh luar
(bangsa asing). Perubahan total mulai terlihat sejak Tadohe menjadi Tompunu’on,
akibat pengaruh pedagang Beland diubah istilah Tompunu’on menjadi Datu (Raja).
Tadohe dikenal seorang Datu yang cakap, sistem bercocok tanam diatur dengan
mulai dikenalnya padi, jagung dan kelapa yang dibawa bangsa Spanyol pada masa
pemerintahan Mokodompit (ayah Tadohe). Tadohe melakukan penggolongan dalam
masyarakat, yaitu pemerintahan (Kinalang) dan rakyat (Paloko’). Paloko’ harus
patuh dan menunjang tugas Kinalang, sedangkan Kinalang mengangkat tingkat
penghidupan Paloko’ melalui pembangunan di segala bidang, sedangkan kepala desa
dipilih oleh rakyat.
Pada zaman pemerintahan raja Corenelius
Manoppo, raja ke-16 (1832), agama Islam masuk daerah Bolaang Mongondow melalui
Gorontalo yang dibawa oleh Syarif Aloewi yang kawin dengan putri raja tahun
1866. Karena keluarga raja memeluk agama Islam, maka agama itu dianggap sebagai
agama raja, sehingga sebagian besar penduduk memeluk agama Islam dan turut
memengaruhi perkembangan kebudayaan dalam beberapa segi kehidupan masyarakat.
Pada tanggal 1 Januari 1901, Belanda dibawa pimpinan Controleur Anton Cornelius
Veenhuizen bersama pasukannya secara paksa bahkan kekerasan berusaha masuk
Bolaang Mongondow melalui Minahasa, setelah usaha mereka melalui laut tidak
berhasil dan ini terjadi pada masa pemerintahan Raja Riedel Manuel Manoppo
dengan kedudukan istana raja di desa Bolaang. Raja Riedel Manuel Manoppo tidak
mau menerima campur tangan pemerintahan oleh Belanda, maka Belanda melantik
Datu Cornelis Manoppo menjadi raja dan mendirikan komalig (istana raja) di
Kotobangon pada tahun 1901. Pada tahun 1904, dilakukan perhitungan penduduk
Bolaang Mongondowdan berjumlah 41.417 jiwa.
Pada tahun 1906, melalui kerja sama dan
kesepakatan dengan raja Bolaang Mongondow, W. Dunnebier mengusahakan pembukaan
Sekolah Rakyat dengan tiga kelas yang dikelola oleh zending di beberapa desa;
yakni : desa Nanasi, Nonapan, Mariri Lama, Kotobangon, Moyag, Pontodon, Pasi,
Popo Mongondow, Otam, Motoboi Besar, Kopandakan, Poyowa Kecil dan Pobundayan
dengan total murid sebanyak 1.605 orang, sedangkan pengajarnya didatangkan dari
Minahasa. Pada tahun 1937dibuka di Kotamobagu sebuah sekolah Gubernemen, yaitu
Vervolg School (sekolah sambungan) kelas 4 dan 5 yang menampung lepasan sekolah
rakyat 3 tahun.
Ibukota Bolaang Mongondow sebelumnya
terletak disalah satu tempat di kaki gunung Sia’ dekat Popo Mongondow dengan
nama Kotabaru. Karena tempat itu kurang strategis sebagai tempat kedudukan
controleur, maka diusahakan pemindahan ke Kotamobagu dan peresmiannya diadakan
pada bulan April 1911 oleh Controleur F. Junius yang bertugas tahun 1910-1915.
Pada tahun 1911didirikan sebuah rumah sakit di ibukota yang baru Kotamobagu.
Rakyat mulai mengenal pengobatan modern, namun ada juga yang masih
mempertahankan dan melestarikan pengobatan tradisional melalui tumbuh-tumbuhan
yang berkhasiat obat dan sampai sekarang dibudayakan secara konvensional.
Sejak semula, masyarakat Bolaang
Mongondow mengenal tiga macam cara
kehidupan bergotong royong yang masih terpelihara dan dilestarikan terus sampai
sekarang ini, yaitu : Pogogutat (potolu adi’), Tonggolipu’, Posad (mokidulu).
Tujuan kehidupan bergotong royong ini sama, namun cara pelaksanaaannya agak
berbeda. Penduduk pedalaman yang memerlukan garam atau hasil hutan, akan
meninggalkan desanya masuk hutan mencari damar atau ke pesisir pantai memasak
garam (modapug) dan mencari ikan. Dalam mencari rezeki itu, sering mereka
tinggal agak lama di pesisir, maka disamping masak garam mereka juga membuka
kebun. Tanah yang mereka tempati itulah yang disebut Totabuan yang dapat
diartikan sebagai tempat mencari nafkah. Bila ada tamu yang bertandang pada
masa kerajaan, biasanya disuguhi sirih pinang, tamu pria atau wanita terutama
orang tua. Sirih pinang diletakkan dalam kabela' (dari kebiasaan ini diciptakan
tari kabela sebagai tari penjemput tamu). Tamu terhormat terutama pejabat di
jemput dengan upacara adat. Tarian Kabela sampai saat ini tetap lestari di bumi
Totabuan. Tarian yang ada di Bolaang Mongondow cukup beragam di antaranya
tarian tradisional yang terdiri dari Tari Tayo, Tari Joke', Tari Mosau, Tari
Rongko atau Tari Ragai, Tari Tuitan; juga tarian kreasi baru seperti Tari
Kabela, Tari Kalibombang, Tari Pomamaan, Tari Monugal, Tari Mokoyut, Tari
Kikoyog dan Tari Mokosambe. Upacara monibi terakhir diadakan pada tahun 1939 di
desa Kotobangon (tempat kedudukan istana raja) dan di desa Matali (tempat
pemakaman raja dan keturunannya). Transmigran ke Bolaang Mongondow pertama kali
datang pada tahun 1963 dengan jumlah 1.549 jiwa (349 KK) & ditempatkan di
Desa Werdhi Agung. Para transmigran berikutnya ditempatkan di desa Kembang
Mertha (1964), Mopuya (1972/1975), Mopugad (1973/1975), Tumokang (1971/1972),
Sangkub (1981/1982), Onggunai (1983/1984), Torosik (1983/1984) dan
Pusian/Serasi 1992/1993). lengkapnya lihat hal. 90.
Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, Bolaang
Mongondow menjadi bagian wilayah Provinsi Sulawesi yang berpusat di Makassar,
kemudian tahun 1953 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1953 Sulawesi
Utara dijadikan sebagai daerah otonom tingkat I. Bolaang Mongondow dipisahkan
menjadi daerah otonom tingkat II mulai tanggal 23 Maret 1954, sejak saat itu Bolaang
mongondow resmi menjadi daerah otonom yang berhak mengatur rumah tangganya
sendiri berdasarkan PP No.24 Tahun 1954. Atas dasar itulah, mengapa setiap
tanggal 23 Maret seluruh rakyat Bolaang Mongondow selalu merayakannya sebagai
HUT Kabupaten Bolaang Mongondow.
Category :
TRAVELING
Langganan:
Postingan (Atom)